Jumat, 27 April 2012
Kamis, 26 April 2012
Selasa, 24 April 2012
Minggu, 22 April 2012
LAPORAN HASIL PENGAMATAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Disusun
guna melengkapi tugas tengah semester
Mata
kuliah pengantar antropologi
Prodi
Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Di
susun oleh :
NAMA : AHMAD LUJITO
NIM : 3401410065
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2010
PENDAHULUAN
- LATARBELAKANG
Dalam
ilmu antropologi yang mempelajari cara hidup manusia dengan berbagai sistem
tindakan dan sebagai obyek kajiannya. Maka antropologi juga tak luput terhadap
kebudayaan yang ada dalam kehidupan manusia. Maka antropologi mendefinisikan
kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dari
belajar.
Dalam
kebudayaan tersebut terdapat tujuh unsur yang secara universal terdapat dalam
kebudayaan di seliruh dunia. Tujuh unsur kebudayaan tersebut adalah : Bahasa,
Sistem pengetahuaan, Organisasi soaial, Sistem peralatan hidup dan tekologi,
Sistem mata pencarian, Sistem religi dan yang terakhir adalah Kesenian.
Seiring
dengan perkembangan peradaban manusia maka kebudayaan tersebut jaga ikut
berkembang. Disadari atau tidak, kebudayaan akan terus berkembang seiring
dengan perkembangan manusia. Karena kebudayaan bersifat dinamis dan selalu
mengikuti perkembangan peradaban manusia.
Laporan
ini dibuat terkait dengan perubahan unsur-unsur kebudayaan di masyarakat. Selain
itu juga dibuat guna mengetahui perubahan unsur-unsur kebudayaan.
- PEMBATASAN MASALAH
Karena
begitu banyaknya unsur – unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat, maka dalam
laporan ini hanya membahas salah satu unsur dari kebudayaan tersebut. Dalam
laporan ini hanya akan membahas tetang perubahan pengunaan bahasa dalam
masyarakat.
PEMBAHASAN
1
DESKRIPSI
Bahasa
sebagai media interaksi dalam masyarakat, memegang peranan yang sangat penting.
Dengan bahasa manusis dapat saling berinteraksi satu sama lain. Di indonesia
terdapat berbagai macam jenis bahasa-bahasa, ada bahasa jawa, sunda, madura,
minang, dan masih banyak lagi bahasa – bahasa lainnya.
Penggunaan
bahasa dalam lingkungan saya, terutama di daerah asal dan tempat tinggal saya
masih banyak yang menggunakan bahasa jawa entah itu anak- anak maupun orang tua.
Namun diantara itu ada perbedaan bahasa untuk anak -anak ke orang yang lebih
tua menggunakan bahasa jawa kromo halus, sedangkan orang tua ke anak – anak
atau ke orang dewasa menggunakan bahasa jawa ngoko. Bahasa ini digunakan dalam
interaksi sehari – hari di daerah saya, mungkin juga di daerah lain juga
menggunakan bahasa yang sama dengan daerah saya. Namun sekarang yang namanya
“kromo halus” sudah agak memudar. Biasanya bahasa ini digunakan ketika
masyarakat bercakap – cakap satu sama lain.
Bahasa
jawa juga sering digunakan dalam acara formal, seperti : perkumplan RT ataupun
di tingkat desa / kelurahan. Meskipun dalam acara formal tersebut bahasa yang
digunakan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa jawa, terkadang juga menggunakan
bahasa indonesia. Penggunaan bahasa jawa terutama bahasa “kromo halus” sudah jarang digunakan oleh masyarakat
setempat. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan penggunaan bahasa
oleh masyarakat setempat khususnya didaerah saya.
Mungkin dikarenakan masuknya budaya
– budaya asing yang bersampingan / berlawanan dengan budaya – budaya didaerah
saya, sehingga dapat membuat pudarnya budaya – budaya didaerah saya khususnya
dibidang bahasa sehari – sehari, yang kemungkinan besar dapat merusak akhlak
budi pekerti anak – anak di daerah saya.
1
ANALISIS
Bahasa
sebagai salah satu unsur kebudayaan, adalah unsur yang paling mudah mengalami perubahan. Hal
ini dikarenakan bahasa selalu digunakan oleh masyarakat setiap saat, sehingga
perubahannyapun akan lebih cepat dibandingkan dengan unsur – unsur kebudayaan
lainnya. Selain itu bahasa dari suku lain mudah ditirukan oleh suku lain. Sehingga
diterima oleh orang dari suku lain.
Begitu
pula dengan penggunaan bahasa di daerah saya, telah mengalami perubahan yang
siknifikan dalam penggunaannya. Bahasa jawa “ kromo alus “ yang dulunya
digunakan untuk bercakap – cakap dengan orang yang lebih tua utau dengan orang
yang lebih di hormati. Kini sudah hampir tidak digunakan. Meskipun masih ada beberapa anggota
masyarakat yang menggunakannya.
Untuk
bercakap – cakap dangan orang yang lebih tua, kini masyarakat menggunakan
bahasa jawa “ ngoko “. Sementara untuk bercakap – cakap dengan orang yang di
hormati, masyarakat cenderung menggunakan bahasa indonesia. Penggunaan bahasa
di kalangan anak - anak yang dulunya sering menggunakan bahasa jawa, kini dalam
bermain sesamanya telah menggunakan bahasa indonesia, dan terkadangpun masih
menggunakan bahasa ngoko.
Perubahan
penggunaan bahasa ini dapat di sebabkan oleh beberapa sebab dan melalui
beberapa proses. Sama dengan proses perubahan kebudayaan, perubahan penggunaan
bahasa juga terjadi karena adanya proses – proses perubahan kebudayaan. Antara
lain :
1. Proses
difusi kebudayaan
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, memudahkan masyarakat dari suatu daerah pindah
kedaerah kain dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini secara tidak langsung
mempengaruhi penggunaan bahasa di dalam masyarakat – masyarakat setempat.
Ketika salah
seorang pendatang dari daerah lain dan suku lain datang ke daerah saya dan
tidak mengerti bahasa masyarakat saya, maka masyarakat akan menggunakan bahasa
indonesia untuk berkomunikasi walau terkadang masih kurang lancar khususnya
para orang tua. Hal ini menyebabkan masyarakat sedikit demi sedikit tidak
menggunakan bahasa jawa dalam kesehariaannya.
Meskipun penggunaan bahasa indonesia digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang asing terkadang masih saja ada orang yang
menggunakan dahasa indonesia khususnya para orang – orang penting seperti
perangkat desa.
v Akulturasi
kebudayaan
Dengan adanya
migrasi antar wilayah, tentu menyebabkan pertemuan antara kelompok – kelompol
manusia dengan kebudayaan yang berbeda. Dan mengakibatka masyarakat dihadapkan
dengan budaya asing atau budaya baru yang di bawa oleh migrasi tersabut.
Penggunaan
bahasapun tak luput dari proses akulturasi tersebut. Kebanyakan warga pendatang
membawa bahasa keseharian mereka dalam
migrasi tersebut, sehingga memeunculkan kosa kata baru dalam masyarakat yang
mereka datangi tersebut. Di dearah saya, ketik ada kosa kata baru, maka yang
paling sering mengunakan kosa kata tersebut adalah anak – anak. ketika mereka
bermain mareka sering menggunakan kosa kata tersebut, yang pada dasarnya bukan
berasal dari bahasa jawa yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya.
Selain
dua proses perubahan kebudayaan diatas yang sesuai dengan dinamika perubahan
kebudayaan. Ada beberapa faktor lain yang menyebab kan perubahan penggunaan
bahasa di lingkukngan saya. Salah satunya ialah dengan adanya televisi dimana
acara – acra yang ditayangkan telah menjadi tontonan keluarga. Sementara bahasa
yang digunakan dalam acara tersebur adalah bahasa indonesia. Pengaruh ini mudah
di tirukan oleh orang yang menontonnya, terutama oleh anak – anak yang biasanya
daya ingatnya masih kuat. Ketika mereka mendapetkan kosa kata yang baru dan
menurut mereka bagus, maka mereka tertarik akan menggunakannya dalam bahasa kehidupan
sehari –hari.
Disamping
itu penggunaan bahasa juga di pengaruhi oleh sosialisasi dan pendidikan di
keluarga. Di lingkungan sekitar saya kebanyakan para orang tua jarang
maengajarkan kepada anaknya untuk menggunakan bahasa jawa yang benar, terutama
bahasa “ kromo olus “.
Sehingga
anak - anak selalu menggunakan bahasa
jawa ngoko dalam kesehariaannya, meskipun mereka sedang berbicara dengan
orang yang lebih tua, mereka tetap menggunakan bahasa jawa ngoko. Namun
terkadang masih ada anak- anak yang menggunakan bahasa ngoko halus untuk
berbicara dengan orang tuanya, walau terkadang masih ada yang salah dalam
penggunaan kosa katanya.
KESIMPULAN
Kebudayaan
sebagai bagian dari masyarakan pasti akan selalu mengalami perubahan. Perubahan
kebudayaan tidak hanya pada salah satu unsur kebudayaan tersebut. Melainkan
juga menyangkut dengan unsur – unsur kebudayaan liannya. Bahasa sebagai salah
satu unsyr kebudayaan juga tak luput dari perubahan.begitu pula dengan
penggunaan bahasa di lingkungan saya, akan selalu mengalami perubahan.
Operubahan
kebudayaan selalu mengalami prose yaitu :
·
Proses evolusi
·
Proses difusi
·
Proses akulturasi dan
pembauran atau asimilasi
·
Proses pembaruan atau
inovasi
Sementara
itu perubahan penggunaan bahasa di lingkungan saya mengalami dua proses
perubahan. Yaitu proses difusi dan proses akilturasi.selain itu juga di
pengeruhi dengan kurangnya sosialisasi dan pendidikan penggunaan bahasa jawa
oleh keluarga dan pengaruh penggunaan bahasa yang ada di televisi.
Langganan:
Postingan (Atom)