Minggu, 22 April 2012

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN




LAPORAN HASIL PENGAMATAN
PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Disusun guna melengkapi tugas tengah semester
Mata kuliah pengantar antropologi
Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
















Di susun oleh :

NAMA          : AHMAD LUJITO
NIM              : 3401410065


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010



PENDAHULUAN
  1. LATARBELAKANG
Dalam ilmu antropologi yang mempelajari cara hidup manusia dengan berbagai sistem tindakan dan sebagai obyek kajiannya. Maka antropologi juga tak luput terhadap kebudayaan yang ada dalam kehidupan manusia. Maka antropologi mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dari belajar.
Dalam kebudayaan tersebut terdapat tujuh unsur yang secara universal terdapat dalam kebudayaan di seliruh dunia. Tujuh unsur kebudayaan tersebut adalah : Bahasa, Sistem pengetahuaan, Organisasi soaial, Sistem peralatan hidup dan tekologi, Sistem mata pencarian, Sistem religi dan yang terakhir adalah Kesenian.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia maka kebudayaan tersebut jaga ikut berkembang. Disadari atau tidak, kebudayaan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Karena kebudayaan bersifat dinamis dan selalu mengikuti perkembangan peradaban manusia.
Laporan ini dibuat terkait dengan perubahan unsur-unsur kebudayaan di masyarakat. Selain itu juga dibuat guna mengetahui perubahan unsur-unsur kebudayaan. 

  1. PEMBATASAN MASALAH
Karena begitu banyaknya unsur – unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat, maka dalam laporan ini hanya membahas salah satu unsur dari kebudayaan tersebut. Dalam laporan ini hanya akan membahas tetang perubahan pengunaan bahasa dalam masyarakat.


PEMBAHASAN

1        DESKRIPSI
Bahasa sebagai media interaksi dalam masyarakat, memegang peranan yang sangat penting. Dengan bahasa manusis dapat saling berinteraksi satu sama lain. Di indonesia terdapat berbagai macam jenis bahasa-bahasa, ada bahasa jawa, sunda, madura, minang, dan masih banyak lagi bahasa – bahasa lainnya.
Penggunaan bahasa dalam lingkungan saya, terutama di daerah asal dan tempat tinggal saya masih banyak yang menggunakan bahasa jawa entah itu anak- anak maupun orang tua. Namun diantara itu ada perbedaan bahasa untuk anak -anak ke orang yang lebih tua menggunakan bahasa jawa kromo halus, sedangkan orang tua ke anak – anak atau ke orang dewasa menggunakan bahasa jawa ngoko. Bahasa ini digunakan dalam interaksi sehari – hari di daerah saya, mungkin juga di daerah lain juga menggunakan bahasa yang sama dengan daerah saya. Namun sekarang yang namanya “kromo halus” sudah agak memudar. Biasanya bahasa ini digunakan ketika masyarakat bercakap – cakap satu sama lain.
Bahasa jawa juga sering digunakan dalam acara formal, seperti : perkumplan RT ataupun di tingkat desa / kelurahan. Meskipun dalam acara formal tersebut bahasa yang digunakan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa jawa, terkadang juga menggunakan bahasa indonesia. Penggunaan bahasa jawa terutama bahasa “kromo halus”  sudah jarang digunakan oleh masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan penggunaan bahasa oleh masyarakat setempat khususnya didaerah saya.
            Mungkin dikarenakan masuknya budaya – budaya asing yang bersampingan / berlawanan dengan budaya – budaya didaerah saya, sehingga dapat membuat pudarnya budaya – budaya didaerah saya khususnya dibidang bahasa sehari – sehari, yang kemungkinan besar dapat merusak akhlak budi pekerti anak – anak di daerah saya.

1        ANALISIS
Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan, adalah unsur  yang paling mudah mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan bahasa selalu digunakan oleh masyarakat setiap saat, sehingga perubahannyapun akan lebih cepat dibandingkan dengan unsur – unsur kebudayaan lainnya. Selain itu bahasa dari suku lain mudah ditirukan oleh suku lain. Sehingga diterima oleh orang dari suku lain.
Begitu pula dengan penggunaan bahasa di daerah saya, telah mengalami perubahan yang siknifikan dalam penggunaannya. Bahasa jawa “ kromo alus “ yang dulunya digunakan untuk bercakap – cakap dengan orang yang lebih tua utau dengan orang yang lebih di hormati. Kini sudah hampir tidak  digunakan. Meskipun masih ada beberapa anggota masyarakat yang menggunakannya.
Untuk bercakap – cakap dangan orang yang lebih tua, kini masyarakat menggunakan bahasa jawa “ ngoko “. Sementara untuk bercakap – cakap dengan orang yang di hormati, masyarakat cenderung menggunakan bahasa indonesia. Penggunaan bahasa di kalangan anak - anak yang dulunya sering menggunakan bahasa jawa, kini dalam bermain sesamanya telah menggunakan bahasa indonesia, dan terkadangpun masih menggunakan bahasa ngoko.
Perubahan penggunaan bahasa ini dapat di sebabkan oleh beberapa sebab dan melalui beberapa proses. Sama dengan proses perubahan kebudayaan, perubahan penggunaan bahasa juga terjadi karena adanya proses – proses perubahan kebudayaan. Antara lain :
1. Proses difusi kebudayaan
 Seiring dengan berkembangnya teknologi, memudahkan masyarakat dari suatu daerah pindah kedaerah kain dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi penggunaan bahasa di dalam masyarakat – masyarakat setempat.
 Ketika salah seorang pendatang dari daerah lain dan suku lain datang ke daerah saya dan tidak mengerti bahasa masyarakat saya, maka masyarakat akan menggunakan bahasa indonesia untuk berkomunikasi walau terkadang masih kurang lancar khususnya para orang tua. Hal ini menyebabkan masyarakat sedikit demi sedikit tidak menggunakan bahasa jawa dalam kesehariaannya.


Meskipun penggunaan bahasa indonesia digunakan untuk berkomunikasi dengan orang asing terkadang masih saja ada orang yang menggunakan dahasa indonesia khususnya para orang – orang penting seperti perangkat desa.
v  Akulturasi kebudayaan
 Dengan adanya migrasi antar wilayah, tentu menyebabkan pertemuan antara kelompok – kelompol manusia dengan kebudayaan yang berbeda. Dan mengakibatka masyarakat dihadapkan dengan budaya asing atau budaya baru yang di bawa oleh migrasi tersabut.
 Penggunaan bahasapun tak luput dari proses akulturasi tersebut. Kebanyakan warga pendatang  membawa bahasa keseharian mereka dalam migrasi tersebut, sehingga memeunculkan kosa kata baru dalam masyarakat yang mereka datangi tersebut. Di dearah saya, ketik ada kosa kata baru, maka yang paling sering mengunakan kosa kata tersebut adalah anak – anak. ketika mereka bermain mareka sering menggunakan kosa kata tersebut, yang pada dasarnya bukan berasal dari bahasa jawa yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

Selain dua proses perubahan kebudayaan diatas yang sesuai dengan dinamika perubahan kebudayaan. Ada beberapa faktor lain yang menyebab kan perubahan penggunaan bahasa di lingkukngan saya. Salah satunya ialah dengan adanya televisi dimana acara – acra yang ditayangkan telah menjadi tontonan keluarga. Sementara bahasa yang digunakan dalam acara tersebur adalah bahasa indonesia. Pengaruh ini mudah di tirukan oleh orang yang menontonnya, terutama oleh anak – anak yang biasanya daya ingatnya masih kuat. Ketika mereka mendapetkan kosa kata yang baru dan menurut mereka bagus, maka mereka tertarik akan menggunakannya dalam bahasa kehidupan sehari –hari.
Disamping itu penggunaan bahasa juga di pengaruhi oleh sosialisasi dan pendidikan di keluarga. Di lingkungan sekitar saya kebanyakan para orang tua jarang maengajarkan kepada anaknya untuk menggunakan bahasa jawa yang benar, terutama bahasa “ kromo olus “.



Sehingga anak - anak selalu menggunakan bahasa  jawa ngoko dalam kesehariaannya, meskipun mereka sedang berbicara dengan orang yang lebih tua, mereka tetap menggunakan bahasa jawa ngoko. Namun terkadang masih ada anak- anak yang menggunakan bahasa ngoko halus untuk berbicara dengan orang tuanya, walau terkadang masih ada yang salah dalam penggunaan kosa katanya.


KESIMPULAN
Kebudayaan sebagai bagian dari masyarakan pasti akan selalu mengalami perubahan. Perubahan kebudayaan tidak hanya pada salah satu unsur kebudayaan tersebut. Melainkan juga menyangkut dengan unsur – unsur kebudayaan liannya. Bahasa sebagai salah satu unsyr kebudayaan juga tak luput dari perubahan.begitu pula dengan penggunaan bahasa di lingkungan saya, akan selalu mengalami perubahan.
Operubahan kebudayaan selalu mengalami prose yaitu :
·         Proses evolusi
·         Proses difusi
·         Proses akulturasi dan pembauran atau asimilasi
·         Proses pembaruan atau inovasi
Sementara itu perubahan penggunaan bahasa di lingkungan saya mengalami dua proses perubahan. Yaitu proses difusi dan proses akilturasi.selain itu juga di pengeruhi dengan kurangnya sosialisasi dan pendidikan penggunaan bahasa jawa oleh keluarga dan pengaruh penggunaan bahasa yang ada di televisi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar